Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian
sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari tekniknya,
penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1.
Teknik Tes
Teknik
tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes berupa pertanyaan yang
harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau tugas yang harus
dilaksanakan oleh orang yang di tes. Dalam hal tes hasil belajar yang hendak
diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang
disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.
Berdasarkan alat pelaksanaannya
secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang
menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat digunakan pada ulangan
harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes
tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian
singkat, atau uraian (essay).
Contoh-contoh tes tertulis sebagai
berikut.
1) Pilihan ganda (Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV)
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair à padat à cair ; cair à gas à cair; padat à gas.
Indikator : mendeskripsikan proses perubahan
wujud dari padat ke cair atau
sebaliknya.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di
depan jawaban yang benar!
Air didinginkan sampai di bawah 0˚ Celcius akan ….
a.
mengembun
b.
mendidih
c.
membeku
d.
menguap
2) Pilihan ganda (Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV/2)
Kompetensi Dasar : Mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat Pusat seperti MPR,
DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
Indikator : Menjelaskan tugas BPK.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di
depan jawaban yang benar!
Pemeriksa Keuangan Negara
dilakukan oleh lembaga ….
a.
Dewan Perwakilan Rakyat
b.
Badan Pemeriksa Keuangan
c.
Mahkamah Agung
d.
Mahkamah Konstitusi
3)
Menjodohkan (Ilmu
Pengetahuan Alam)
Kompetensi Dasar: Menjelaskan cara
makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungan atau melindungi diri dari musuhnya.
Pasangkan pernyataan pada lajur
kiri dengan huruf di depan jawaban pada kotak sebelah kanan, sehingga menjadi
pasangan yang sesuai dan benar!
No
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
Pilihan
Jawaban
|
1.
|
Cara beladiri kerbau
|
|
a.
mengeluarkan bau
b.
menanduk
c.
merubah warna kulit
d.
memutuskan
ekor
|
|
|
|
|
2.
|
Cara beladiri
cicak
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Cara
beladiri bunglon
|
|
4) Bentuk Isian (contoh Pendidikan
Kewarganegaraan kelas V/1 )
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Indikator : Menjelaskan
bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia
merupakan Negara maritim.
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
Contoh Negara Indonesia
mempunyai wilayah lautan yang lebih luas sehingga disebut negara ....
5) Bentuk Uraian (contoh Pendidikan
Kewarganegaraan kelas VI/1)
Kompetensi Dasar : Menjelaskan
proses Pemilu dan Pilkada
Indikator : Menyebutkan syarat-syarat sebagai
pemilih dalam Pemilu
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini sesuai
perintah!
Tuliskan empat syarat sebagai pemilih dalam Pemilu!
b. Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau
pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan
dan pedoman pensekoran.
c. Tes Praktik/Perbuatan
Tes praktik/perbuatan
adalah teknik penilaian hasil belajar
yang menuntut peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan
hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes praktik/perbuatan dapat berupa
tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan
untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang
ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan
suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan untuk mengukur kemahiran
mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya.
Contoh tes praktik/perbuatan
dapat berupa kegiatan tes untuk mengukur kemahiran berpidato, menari, menyanyi,
melukis, menggambar, berolahraga, bercerita, membaca puisi, menulis dan
lain-lain. Tes kinerja diukur dengan menggunakan bentuk instrumen lembar
observasi.
Contoh format tes praktik/perbuatan
sebagai berikut :
Lembar tes praktik/perbuatan
Indikator: Kemampuan
membaca puisi
Tanggal :..........................................
No.
|
Nama
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah skor
|
Rata-rata skor
|
||
Penghayatan
|
Pelafalan dan pengintonasian
|
Penam-pilan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
Rentang nilai
|
0 – 40
|
0 – 40
|
0 - 20
|
|
|
Keterangan :
Kolom 1, Nomor = Nomor
urut siswa
Kolom 2, Nama = Nama
siswa
Kolom 3,
Penghayatan = Penghayatan isi
puisi yang dibaca ( mimik,
gerak tangan, gerak tubuh )
Kolom 4, pelafalan dan
pengintonasian = Penggunaan lafal dan intonasi
Kolom 5, Penampilan = Kostum, sopan santun, penggunaan peraga.
Kolom 6, Jumlah Skor
= Merupakan jumlah dari kolom 3,
4, dan 5
Kolom 7, Rata-rata Skor
= Merupakan hasil rata-rata dari
jumlah skor
dibagi aspek yang dinilai.
- Teknik Nontes
Teknik
nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai
karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes kurang digunakan
dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran
pada umumnya kegiatan penilaian
mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya aspek
pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru
pada saat menentukan siswa. Seiring
dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang didasarkan
pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka teknik penilaian harus
disesuaikan dengan:
- kompetensi
yang diukur;
- aspek yang
akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap;
-
kemampuan siswa yang akan diukur;
- sarana dan prasarana yang ada.
Teknik penilaian nontes dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan
oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan
dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya.
Contoh aspek yang diamati pada
pelajaran Matematika:
·
ketelitian;
·
kecepatan
kerja;
·
kerjasama;
·
kejujuran.
Contoh aspek yang diamati pada
pelajaran Bahasa Indonesia
·
kerapian
dan kebenaran tulisan;
·
kesantunan
berbahasa;
·
kecermatan
berbahasa.
Contoh aspek yang diamati pada
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan;
·
kedisiplinan;
·
tanggung
jawab;
·
kerjasama;
·
inisiatif;
·
toleransi;
·
kebersihan
dan kerapihan.
Alat/instrumen untuk penilaian
melalui pengamatan dapat menggunakan skala sikap dan atau angket (kuesioner).
Skala sikap
Skala sikap adalah alat
penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu
yang jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau lima.
Pengembangan skala sikap dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menentukan objek sikap yang akan
dikembangkan skalanya misalnya sikap terhadap kebersihan.
2)
Memilih dan
membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian
sikap. Misalnya : menarik, menyenangkan, mudah dipelajari dan sebagainya.
3)
Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam
skala.
4)
Menentukan skala dan penskoran.
Contoh :
Penilaian skala sikap terhadap
kebersihan.
No
|
Pernyataan
|
Skala
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Rumah sebaiknya dirawat kebersihannya setiap hari
|
|
|
|
|
|
2.
|
Kebersihan rumah menjadi tanggung jawab semua anggota keluarga
|
|
|
|
|
|
3.
|
Ruang kelas perlu dijaga kebersihannya setiap hari
|
|
|
|
|
|
4.
|
Kebersihan ruang kelas menjadi tanggung jawab setiap anggota kelas
|
|
|
|
|
|
5.
|
Setiap siswa sebaiknya melaksanakan tugas piket dengan penuh rasa
tanggung jawab
|
|
|
|
|
|
6.
|
Anak yang lalai melaksanakan tugas piket harus menggantinya pada waktu
lain
|
|
|
|
|
|
7.
|
Ketua kelas tidak perlu melaksanakan tugas piket karena sudah bertugas
mengatur kegiatan kelas
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
1.
sangat tidak setuju
2.
tidak setuju
3.
kurang setuju
4.
setuju
5.
sangat setuju
Angket (kuesioner)
Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan
tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar
belakang keluarga siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap metode
pembelajaran, media, dan lain-lain.
Contoh angket
Nama : ………………………..
Kelas :
………………………..
Petunjuk Pengisian angket!
Pilihlah salah satu jawaban yang sesusai dengan Anda dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf a, b, c atau d.
1. Air minum di keluargamu berasal dari
....
a. sumur
b. kemasan
c. hujan
d. sungai
2. Air mandi di keluargamu berasal dari ....
a. sumur
b. kemasan
c. hujan
d. sungai
3. Buku dan alat tulismu disiapkan oleh ....
- orang tua
- pembantu
- kakak
- saya sendiri
4. Tempat tidurmu dirapikan oleh ....
a. orang tua
b. pembantu
c. kakak
d. saya sendiri
5. Setiap hari rumahmu dibersihkan
oleh ....
- orang tua
- pembantu
- saudara
- seluruh anggota keluarga
Contoh Angket Pendidikan
Kewarganegaraan (Kelas VI/1)
Kompetensi Dasar : Meneladani
nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
Mencontoh nilai persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Nama siswa :
.................................
Jenis kelamin :
..................................
Kelas : ..................................
Petunjuk Pengisian angket!
Lingkari pada pernyataan
(Ya/tidak) yang sesuai dengan pilihan Anda .
- Mencontoh nilai persatuan
·
Dalam
berteman memilih-milih berdasarkan suku, ras, agama. Ya
/Tidak
·
Menghargai pendapat orang lain Ya/Tidak
·
Membuat kelompok belajar Ya/Tidak
·
Suka
bertengkar dengan teman Ya/Tidak
·
Mengejek teman yang kurang beruntung Ya/Tidak
- Mencontoh nilai kesatuan
·
Ikut
lomba tarian daerah tingkat propinsi. Ya
/Tidak
·
Mengikuti jambore Tingkat Nasional Ya/Tidak
·
Tidak peduli terhadap bencana alam yang menimpa
teman di propinsi lain Ya/Tidak
·
Merusak cagar budaya alam Ya/Tidak
·
Melaksanakan
upacara bendera dengan tertib Ya/Tidak
- Penugasan
Penilaian dengan penugasan
adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan
tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasan
dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.
Tugas
Tugas adalah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar kegiatan kelas, misalnya tugas
membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita, mengamati suatu obyek,
dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa hasil karya,
seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti: laporan
pengamatan.
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Banyaknya tugas setiap mata pelajaran
diusahakan agar tidak memberatkan siswa karena memerlukan waktu untuk istirahat,
bermain, belajar mata pelajaran lain, bersosialisasi dengan teman, dan
lingkungan sosial lainnya.
2)
Jenis dan materi pemberigan tugas harus didasarkan
kepada tujuan pembemberian tugas yaitu untuk melatih siswa menerapkan atau
menggunakan hasil pembelajarannya dan memperkaya wawasan pengetahuannya. Materi
tugas dipilih yang esensial sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan
hidup yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, perkembangan, dan
lingkungannya.
3)
Diupayakan pemberian tuga dapat mengembangkan
kreatifitas dan rasa tanggung jawab serta kemandirian.
Proyek
Proyek adalah
suatu tugas yang melibatkan kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
Contoh proyek antara lain:
melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, percobaan foto
sintesis tumbuhan dan perkembangan tanaman, mengukur tinggi pohon dan lebar
sungai menggunakan klinometer.
Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan suatu proyek
1. Tahap Persiapan : kemampuan membuat perencanaan,
merancang
kegiatan, dan mengembangkan suatu ide.
2. Tahap Produksi : kemampuan memilih dan menggunakan
bahan,
peralatan, dan langkah-langkah kerja.
3. Tahap Pelaporan : kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan
proyek,
kendala yang dihadapi, kelengkapan dan keruntutan
laporan.
No.
|
Nama
|
Persiapan
0 – 20
|
Pelaksanaan
0 – 40
|
Pelaporan
0 – 40
|
Nilai
Akhir
|
1.
|
Mirna
Sari Dewi
|
18
|
35
|
37
|
80
|
- Produk
Penilaian produk
adalah suatu penilaian terhadap
keterampilan menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir.
Tahap-tahap penilaian produk
1) Tahap Persiapan, meliputi: penilaian
terhadap kemampuan peserta didik dalam hal merencanakan,
menggali dan mengembangkan gagasan serta mendesain produk
2) Tahap Pembuatan, meliputi: penilaian
terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat,
dan teknik
3) Tahap Hasil, meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk sesuai
kegunaan dan kriteria yang telah ditentukan
Contoh Produk Pendidikan
Kewarganegaraan (Kelas V/1)
Kompetensi Dasar : Memberikan
contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak,
anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.
Indikator :
Membuat rambu lalu lintas -
Tugas : Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap
kelompok lima orang. Kelompok bertugas untuk membuat sebuah produk salah satu
rambu lalu lintas
(1) Tahap Persiapan
a. Kelompok menyediakan alat-alat untuk
membuat rambu lalu lintas misal kertas, triplek, kayu, lem, cat, pewarna,
penggaris, dan sebagainya.
b. Kelompok membagi tugas sesuai rencana
memproduk rambu lalu lintas (semua anggota kelompok mempunyai beban tugas
masing-masing)
(2) Tahap pembuatan
a. Masing-masing anggota kelompok mengerjakan
tugasnya
b. Menggabungkan hasil kerja individu untuk
menjadi sebuah produk rambu lalu lintas
c. Merapikan, memperindah hasil produk rambu
lalu lintas.
(3) Tahap pemajangan
a. Mempresentasikan proses produk rambu lalu
lintas
b. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
proses produksi
c. Memajang produk di kelas
No.
|
Nama
|
Persiapan
0 – 20
|
Produksi
0 - 50
|
Pemajangan
0 – 30
|
Nilai
Akhir
|
1.
2.
|
Kelompok
I
Kelompok
II
|
15
20
|
45
50
|
30
30
|
90
100
|
- Portofolio
1) Pengertian
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis
dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio digunakan
oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan
dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio menggambarkan
perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi
kerja dan karya siswa lainnya.
2) Bagian-bagian Portofolio
Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel, atau map yang
berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan
penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai
berikut.
a) Halaman Judul
Pada halaman depan map portofolio adalah
judul atau cover portofolio berisi nama siswa, kelas, dan sekolah.
b) Daftar isi dokumen
Pada halaman dalam dari judul berisi
daftar isi dokumen yang berada dalam map portofolio.
c) Dokumen Portofolio
Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan
semua dokumen siswa baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan, koleksi lukisan, maupun
lembaran-lembaran informasi yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar.
d) Pengelompokan
Dokumen
Dokumen-dokumen dalam portofolio perlu
dikelompokkan, misalnya berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk
mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka
perlu diberi pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Batasan tersebut sangat
berguna untuk memisahkan antara dokumen satu kelompok dengan kelompok yang
lain. Tidak semua berkas karya siswa
didokumentasikan tetapi hanya karya siswa yang terpilih saja. Penentuan karya
siswa yang terpilih merupakan kesepakatan antara pendidik dan siswa.
e) Catatan
Pendidik dan Orangtua
Pada
dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, hasil karya, maupun
kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang berupa tugas dari pendidik
harus terdapat catatan/komentar/nilai dari pendidik dan tanggapan orang tua.
Lebih baik lagi jika terdapat catatan/tanggapan siswa yang bersangkutan, dengan
demikian pada setiap dokumen terdapat informasi lengkap tentang masukan dari pendidik
dan tanggapan dari orang tua. Setiap siswa juga dapat memasukkan dokumen yang
diperoleh secara mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah yang
membuat anak tertarik untuk mempelajari atau mengoleksinya. Sehingga dalam portofolio siswa, dokumen
tidak hanya berasal dari pendidik atau pelajaran semata, tetapi juga bisa
berisi kumpulan koleksi siswa yang bersangkutan sesuai dengan minat dan
bakatnya. Dengan demikian, portofolio siswa akan berbeda antara satu dengan
yang lain, tergantung dari keaktifan siswa dalam mengembangkan bakat dan
minatnya serta keaktifannya dalam belajar. Dari portofolio ini diperoleh
informasi tentang bakat dan minat, kelebihan dan kekurangan dari setiap siswa
yang sangat membantu pendidik dalam melakukan pembinaan kemampuan individu.
Catatan
pendidik, siswa, dan orang tua dapat langsung dituliskan pada dokumen yang ada,
atau ditulis secara terpisah pada kertas kecil yang ditempelkan atau disatukan
pada dokumen.
Contoh catatan pendidik, siswa dan orang tua pada hasil menggambar yang
dimasukkan sebagai dokumen portofolio adalah sebagai berikut.
Catatan/Tanggapan
|
||
Pendidik
|
Siswa
|
Orang
Tua/Wali Murid
|
Bentuk artistik bagus, teknik pewarnaan perlu
ditingkatkan.
|
Waktunya kurang!
|
Perlu banyak berlatih.
|
3) Penggunaan Portofolio
Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan
menggantikan sistem penilaian yang ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen
selama siswa belajar dalam kurun waktu tertentu, dipilih kembali untuk
dilampirkan dan dilaporkan kepada orang tua bersama rapor.
Pada akhir suatu periode, misalnya semester,
portofolio dianalisis dan hasil analisis berupa catatan komentar guru tentang informasi
proses dan hasil belajar siswa selama periode tersebut.
0 comments:
Post a Comment