Total Pageviews

Tuesday 28 January 2014

Pengolahan Hasil Belajar



Contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh dari ulangan harian, sebagai berikut:
1.      Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari pengamatan atau tes praktik/perbuatan.
2.      Hasil Ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis, dan tes praktik/perbuatan, setelah dikoreksi perlu diberi nilai (skor) 1-100 dengan diberi catatan dan komentar.
3.      Cara  menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.       Pilihan Ganda, setiap soal diberi skor 1
b.      Menjodohkan, setiap soal diberi skor 1
c.       Isian, setiap soal diberi skor 2
d.      Uraian, setiap soal diberi skor sesuai bobot soal. (Pada contoh di bawah ini, skor soal uraian ditetapkan 3)
            Contoh hasil pekerjaan tes Ali dalam mata pelajaran IPS sebagai berikut.

No
Bentuk Soal
Jumlah Soal
skor
Skor Maksimal
Skor Perolehan
Keterangan
1
Pilihan Ganda
10
1
10
7

2
Menjodohkan
5
1
5
3

3
Isian
10
2
20
10

4
Uraian
5
3
15
12

Jumlah
50
32

 


Nilai ulangan Ali dapat dihitung dengan rumus :
 Skor Perolehan/Skor Maksimal x Bobot


Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran IPS yang diperoleh Ali adalah:
32/50x100 = 64

Wednesday 1 January 2014

Teknik Penilaian



Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1.      Teknik Tes
    Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Dalam hal tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.
      Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.      Tes Tertulis
Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian.   Tes tertulis dapat digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay).
Contoh-contoh tes tertulis sebagai berikut.
1)      Pilihan ganda  (Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV)
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair à padat à cair ; cair à gas à cair; padat à gas.
Indikator                : mendeskripsikan proses perubahan wujud dari padat  ke cair atau sebaliknya.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!
 Air didinginkan sampai di bawah 0˚ Celcius akan ….
a.             mengembun
b.            mendidih
c.             membeku
d.            menguap

2)      Pilihan ganda  (Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV/2)
Kompetensi Dasar : Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat Pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
Indikator                : Menjelaskan tugas BPK.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!
Pemeriksa Keuangan Negara dilakukan oleh lembaga ….
a.       Dewan Perwakilan Rakyat
b.      Badan Pemeriksa Keuangan
c.       Mahkamah Agung
d.      Mahkamah Konstitusi

3)      Menjodohkan (Ilmu  Pengetahuan Alam)
Kompetensi Dasar:  Menjelaskan cara makhluk hidup menyesuaikan diri  dengan lingkungan atau melindungi diri dari musuhnya.
Pasangkan pernyataan pada lajur kiri dengan huruf di depan jawaban pada kotak sebelah kanan, sehingga menjadi pasangan yang sesuai dan benar!

No
Pernyataan
Jawaban
Pilihan Jawaban
1.
Cara beladiri kerbau

a.     mengeluarkan bau 
b.     menanduk
c.     merubah warna kulit
d.    memutuskan  ekor



2.
Cara beladiri cicak




3.
Cara  beladiri bunglon


4)      Bentuk Isian (contoh Pendidikan Kewarganegaraan kelas  V/1  )
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Indikator                   :  Menjelaskan bahwa Negara Kesatuan Republik
                                     Indonesia merupakan Negara maritim.

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang  benar!
Contoh Negara Indonesia mempunyai wilayah lautan yang lebih luas sehingga disebut negara  ....

5)   Bentuk Uraian (contoh Pendidikan Kewarganegaraan kelas VI/1)
Kompetensi  Dasar   : Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
Indikator                  : Menyebutkan syarat-syarat sebagai pemilih dalam Pemilu
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini sesuai perintah!
                 Tuliskan empat syarat sebagai pemilih dalam Pemilu!
                 
b.  Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian  hasil belajar  yang pertanyaan dan jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.

c.  Tes Praktik/Perbuatan

Tes praktik/perbuatan adalah teknik  penilaian hasil belajar yang menuntut peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes praktik/perbuatan dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya.
Contoh tes praktik/perbuatan dapat berupa kegiatan tes untuk mengukur kemahiran berpidato, menari, menyanyi, melukis, menggambar, berolahraga, bercerita, membaca puisi, menulis dan lain-lain. Tes kinerja diukur dengan menggunakan bentuk instrumen lembar observasi.
Contoh format tes praktik/perbuatan sebagai berikut :
Lembar tes praktik/perbuatan
             Indikator: Kemampuan membaca puisi
Tanggal          :..........................................
No.
Nama
Aspek yang dinilai
Jumlah skor
Rata-rata skor
Penghayatan
Pelafalan dan pengintonasian
Penam-pilan
1
2
3
4
5
6
7











Rentang nilai
0 – 40
0 – 40
0 - 20




Keterangan :
Kolom 1, Nomor                        =  Nomor urut siswa
Kolom 2, Nama                          =  Nama siswa
Kolom 3, Penghayatan               =  Penghayatan isi puisi yang dibaca ( mimik,
                                                       gerak tangan, gerak tubuh )
Kolom 4, pelafalan dan
                pengintonasian           =  Penggunaan lafal dan intonasi
Kolom 5, Penampilan                 =  Kostum, sopan santun, penggunaan peraga.
Kolom 6, Jumlah Skor               =  Merupakan jumlah dari kolom 3, 4,  dan 5                                           
Kolom 7, Rata-rata Skor            =  Merupakan hasil rata-rata dari jumlah skor
                                                       dibagi aspek yang  dinilai.
  1. Teknik Nontes
      Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes kurang digunakan  dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran pada umumnya kegiatan  penilaian mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan siswa.  Seiring dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka teknik penilaian harus disesuaikan dengan:
-  kompetensi yang diukur;
-  aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap;
-    kemampuan siswa yang akan diukur;
-    sarana dan prasarana yang ada.

      Teknik penilaian nontes dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.  Pengamatan/observasi
Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya.
Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Matematika:
·         ketelitian;
·         kecepatan kerja;
·         kerjasama;
·         kejujuran.

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Bahasa Indonesia
·         kerapian dan kebenaran tulisan;
·         kesantunan berbahasa;
·         kecermatan berbahasa.

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan;
·         kedisiplinan;
·         tanggung jawab;
·         kerjasama;
·         inisiatif;
·         toleransi;
·         kebersihan dan kerapihan.

Alat/instrumen untuk penilaian melalui pengamatan dapat menggunakan skala sikap dan atau angket (kuesioner).
Skala sikap
Skala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau  lima.

Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1)      Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya misalnya sikap terhadap kebersihan.
2)      Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap. Misalnya : menarik, menyenangkan, mudah dipelajari dan sebagainya.
3)      Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.
4)      Menentukan skala dan penskoran.
Contoh  :
Penilaian skala sikap terhadap kebersihan.
No
Pernyataan
Skala
1
2
3
4
5
1.
Rumah sebaiknya dirawat kebersihannya setiap hari





2.
Kebersihan rumah menjadi tanggung jawab semua anggota keluarga





3.
Ruang kelas perlu dijaga kebersihannya setiap hari





4.
Kebersihan ruang kelas menjadi tanggung jawab setiap anggota kelas





5.
Setiap siswa sebaiknya melaksanakan tugas piket dengan penuh rasa tanggung jawab





6.
Anak yang lalai melaksanakan tugas piket harus menggantinya pada waktu lain





7.
Ketua kelas tidak perlu melaksanakan tugas piket karena sudah bertugas mengatur kegiatan kelas






Keterangan :
1.      sangat tidak setuju
2.      tidak setuju
3.      kurang setuju
4.      setuju
5.      sangat setuju
Angket (kuesioner)
Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang keluarga siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran, media, dan lain-lain.






Contoh angket
Nama                     : ………………………..
Kelas                     : ………………………..
Petunjuk Pengisian angket!
Pilihlah salah satu jawaban yang sesusai dengan Anda dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.
1.      Air minum di keluargamu berasal dari  ....
a.       sumur
b.      kemasan
c.       hujan
d.      sungai
2.      Air mandi di keluargamu berasal dari  ....
a.       sumur
b.      kemasan
c.       hujan
d.      sungai
 3. Buku dan alat tulismu disiapkan oleh ....
    1. orang tua
    2. pembantu
    3. kakak
    4. saya sendiri
4.  Tempat tidurmu dirapikan oleh ....
a.       orang tua
b.      pembantu
c.       kakak
d.      saya sendiri
5. Setiap hari rumahmu dibersihkan oleh ....
    1. orang tua
    2. pembantu
    3. saudara
    4. seluruh anggota keluarga



      Contoh  Angket Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas VI/1)
Kompetensi  Dasar   :     Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari
Indikator                  :     Mencontoh nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Nama siswa                       : .................................
Jenis kelamin                     : ..................................
Kelas                                 : ..................................
Petunjuk Pengisian angket!
Lingkari pada pernyataan (Ya/tidak) yang sesuai dengan pilihan Anda .
  1. Mencontoh nilai persatuan
·         Dalam berteman memilih-milih berdasarkan suku, ras, agama.    Ya /Tidak
·         Menghargai pendapat orang lain                                                   Ya/Tidak
·         Membuat kelompok belajar                                                           Ya/Tidak
·         Suka bertengkar dengan teman                                                     Ya/Tidak
·         Mengejek teman yang kurang beruntung                                      Ya/Tidak

  1. Mencontoh nilai kesatuan
·         Ikut lomba tarian daerah tingkat propinsi.                                    Ya /Tidak
·         Mengikuti jambore Tingkat Nasional                                            Ya/Tidak
·         Tidak peduli terhadap bencana alam yang menimpa
teman di propinsi lain                                                                    Ya/Tidak
·         Merusak cagar budaya alam                                                          Ya/Tidak
·         Melaksanakan upacara bendera dengan tertib                              Ya/Tidak



  1. Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok.  Penilaian dengan penugasan dapat  berupa tugas atau proyek.
Tugas
Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa hasil karya, seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti: laporan pengamatan.

Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)      Banyaknya tugas setiap mata pelajaran diusahakan agar tidak memberatkan siswa karena memerlukan waktu untuk istirahat, bermain, belajar mata pelajaran lain, bersosialisasi dengan teman, dan lingkungan sosial lainnya.
2)      Jenis dan materi pemberigan tugas harus didasarkan kepada tujuan pembemberian tugas yaitu untuk melatih siswa menerapkan atau menggunakan hasil pembelajarannya dan memperkaya wawasan pengetahuannya. Materi tugas dipilih yang esensial sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan hidup yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, perkembangan, dan lingkungannya.
3)      Diupayakan pemberian tuga dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab serta kemandirian.

      Proyek
Proyek adalah suatu  tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan  secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
Contoh proyek antara lain: melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, percobaan foto sintesis tumbuhan dan perkembangan tanaman, mengukur tinggi pohon dan lebar sungai  menggunakan klinometer.


Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan suatu proyek
1. Tahap Persiapan      : kemampuan membuat perencanaan,
                                     merancang kegiatan, dan mengembangkan suatu ide.
2. Tahap Produksi       : kemampuan memilih dan menggunakan bahan,
                                      peralatan, dan langkah-langkah kerja.
3. Tahap Pelaporan      : kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan proyek,
                                      kendala yang dihadapi, kelengkapan dan keruntutan
                                      laporan.

No.
Nama
Persiapan
0 – 20
Pelaksanaan
0 – 40
Pelaporan
0 – 40
Nilai Akhir

1.

Mirna Sari Dewi

18

35

37

80









  1. Produk
Penilaian produk adalah suatu  penilaian terhadap keterampilan menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir. 
  Tahap-tahap penilaian produk
1)      Tahap Persiapan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam hal  merencanakan,  menggali dan mengembangkan gagasan serta mendesain produk
2)      Tahap Pembuatan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik
3)      Tahap Hasil, meliputi penilaian terhadap  kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaan dan kriteria yang telah ditentukan


Contoh Produk Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas V/1)
Kompetensi  Dasar   :     Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.
Indikator                  :     Membuat rambu lalu lintas                     -
Tugas                        :     Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok lima orang. Kelompok bertugas untuk membuat sebuah produk salah satu rambu lalu lintas
(1)   Tahap Persiapan
a.       Kelompok menyediakan alat-alat untuk membuat rambu lalu lintas misal kertas, triplek, kayu, lem, cat, pewarna, penggaris, dan sebagainya.
b.      Kelompok membagi tugas sesuai rencana memproduk rambu lalu lintas (semua anggota kelompok mempunyai beban tugas masing-masing)
(2)       Tahap pembuatan
a.       Masing-masing anggota kelompok mengerjakan tugasnya
b.      Menggabungkan hasil kerja individu untuk menjadi sebuah produk rambu lalu lintas
c.       Merapikan, memperindah hasil produk rambu lalu lintas.
(3)       Tahap pemajangan
a.       Mempresentasikan proses produk rambu lalu lintas
b.      Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses produksi
c.       Memajang produk di kelas
No.
Nama
Persiapan
0 – 20
Produksi
0 - 50
Pemajangan
0 – 30
Nilai Akhir

1.

2.

Kelompok I

Kelompok II

15

20

45

50

30

30

90

100





  1. Portofolio
1)  Pengertian
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan  karya siswa lainnya.
2)   Bagian-bagian Portofolio
Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel, atau map yang berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai berikut.
a)   Halaman Judul
      Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi nama siswa, kelas, dan sekolah.
b)   Daftar isi dokumen
      Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam map portofolio.
c)   Dokumen Portofolio
      Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen siswa baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan, koleksi lukisan, maupun lembaran-lembaran informasi yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar.
d)   Pengelompokan  Dokumen
      Dokumen-dokumen dalam portofolio perlu dikelompokkan, misalnya berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk mendapatkannya bila diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Batasan tersebut sangat berguna untuk memisahkan antara dokumen satu kelompok dengan kelompok yang lain. Tidak semua berkas karya siswa didokumentasikan tetapi hanya karya siswa yang terpilih saja. Penentuan karya siswa yang terpilih merupakan kesepakatan antara pendidik dan siswa.  
e)   Catatan Pendidik dan Orangtua
      Pada dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, hasil karya, maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang berupa tugas dari pendidik harus terdapat catatan/komentar/nilai dari pendidik dan tanggapan orang tua. Lebih baik lagi jika terdapat catatan/tanggapan siswa yang bersangkutan, dengan demikian pada setiap dokumen terdapat informasi lengkap tentang masukan dari pendidik dan tanggapan dari orang tua. Setiap siswa juga dapat memasukkan dokumen yang diperoleh secara mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah yang membuat anak tertarik untuk mempelajari atau mengoleksinya. Sehingga dalam portofolio siswa, dokumen tidak hanya berasal dari pendidik atau pelajaran semata, tetapi juga bisa berisi kumpulan koleksi siswa yang bersangkutan sesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan demikian, portofolio siswa akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari keaktifan siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya serta keaktifannya dalam belajar. Dari portofolio ini diperoleh informasi tentang bakat dan minat, kelebihan dan kekurangan dari setiap siswa yang sangat membantu pendidik dalam melakukan pembinaan kemampuan individu.
      Catatan pendidik, siswa, dan orang tua dapat langsung dituliskan pada dokumen yang ada, atau ditulis secara terpisah pada kertas kecil yang ditempelkan atau disatukan pada dokumen.
     Contoh catatan pendidik, siswa dan orang tua pada hasil menggambar yang dimasukkan sebagai dokumen portofolio adalah sebagai berikut.
Catatan/Tanggapan
Pendidik
Siswa
Orang Tua/Wali Murid
Bentuk artistik bagus, teknik pewarnaan perlu ditingkatkan.

Waktunya kurang!
Perlu banyak berlatih.



3)   Penggunaan Portofolio
Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan menggantikan sistem penilaian yang ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen selama siswa belajar dalam kurun waktu tertentu, dipilih kembali untuk dilampirkan dan dilaporkan kepada orang tua bersama rapor.
Pada akhir suatu periode, misalnya semester, portofolio dianalisis dan hasil analisis berupa catatan komentar guru tentang informasi proses dan hasil belajar siswa selama periode tersebut.