Total Pageviews

Wednesday, 14 August 2013

Tumbuhan Sebagai Media Sederhana



Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Di era global ini kesejahteraan suatu bangsa bukan lagi bersumber hanya pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik saja, tetapi juga bersumber pada modal intelektual modal sosial dan kepercayaan diri sebagai anak bangsa. Pemanfaatan berbagai sumber belajar merupakan langkah positif yang telah banyak dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Salah satu sumber belajar yang sekaligus berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran adalah media pembelajaran baik media elektronik maupun media non elektronik. Namun upaya pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran oleh guru sering kali terbentur pada masalah dana.
Salah satu jalan keluar yang kreatif adalah dengan mengembangkan media sederhana. Media sederhana bukan berarti media yang dihadirkan bukan hanya dikelas saja. Media sederhana juga dapat diartikan sebagai media yang dibeli ditokoh dengan harga murah. Keberhasilan dalam mengembangkan media sederhana merupakan keberhasilan guru dalam menciptakan masyarakata belajar.

Alasan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Media Sederhana
Pengembangan media sederhana setidaknya mampu merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dengan demikian pendidikan diharapkan tidak akan kehilangan relefansi program pembelajarannya terhadap kepentingan pembangunan daerah serta tetap memiliki pleksibilitas dalam melaksanakan kurikulum yang berdisivikasi. Media mengajar yang paling dikenal adalah papan tulis, white board dan OHP.
Papan tulis, misalnya, dapat diterima dimana-mana sebagai alat peraga yang sangat efektif. Namun pemakaian papan tulis tidak memungkinkan guru menjelaskan sesuatu secara rinci. Disamping itu papan tulis tidak dapat dipergunakan untuk memberikan motifasi dan meransang imajinasi anak didik. Sesungguhnya proses belajar selalu terjadi dalam kegiatan kejiwaan sendiri atau penalaran sendiri yaitu ketika terjadi interaksi antar lingkungan diri sendiri dan lingkungan luar. Salah satu alasan mengembangkan media sederhana adalah keyakinan bahwa penggunaan media yang sesuai dengan materi pelajaran dan karakteriktik anak didik mampu memberikan suatu pengalaman baru yang bisa merubah perilaku melalui aktifitas kejiwaan sendiri. Melalui pemakaian media sederhana diharapkan imajinasi anak teransang, perasaanya tersentuh dan terjadinya pemahaman secara mendalam dalam pikirannya sehingga mereka mampu memahami, mengingat, dan melakukan  yang diajarkan dengan baik. Alasan perlunya mengembangkan  dan menggunakan media sederhana adalah optimalisasi panca indra anak dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak didik perlu diransang digunakan dan dilibatkan, sehingga mereka tak hanya mampu mengetahui, melainkan juga dapat memahami, mengingat, menganalisis, dan melakukan kembali setiap peragaan yang dilakukan  guru dengan baik dan benar serta kemampuan lainnya yang bersifat koknisi, afeksi, dan fisikomotor. Alasan penggunaan media sederhana mampu meransang imajinasi anak dan memberikan kesan yang dalam jika diciptakan dan digunakan secara seimbang dan sesuai denga materi pelajaran.   
Dalam mengupayakan pendidikan yang berkualitas, guru sering kali menemukan kesukaran  dalam memberikan materi pelajaran. Hal ini disebabkan masih belum dikuasai sepenuhnya ilmu komunikasi dan pemanfaatan berbagai media yang tersedia. Guru sering kali kurang mampu merangkum dengan baik informasi lisan. Media sebagai bagian atau komponen proses komunikasi diyakini oleh banyak ahli sebagai jawaban terhadap sejumlah masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Selain itu perlu disadari bahwa proses pengembangan media pembelajaran itu dalah kegiatan pembuatan dan penggunaan media, yang merupakan bagian dari keseluruhan strategi komunikasi dalam proses belajar mengajar. Bagi para ilmuan dan pendidik, tumbuhan hidup juga bermanfaat dalam menjelaskan berbagai peristiwa alam. Tumbuhan hidup sangat bermanfaat apabila digunakan untuk menjelaskan fenomena alam dan berbagai akibat yang ditimbulkan oleh berbagai ulah manusia. Begitu banyaknya kegunaan tumbuhan hidup bagi guru dan siswa menyebabkan tumbuhan  hidup bisa dijadikan suatu media sederhana untuk menjelaskan berbagai fenomena alam konsep,dan materi pelajaran yang sukar dijelaskan jika hanya diberikan deskripsinya dalam kelas.
Ada sejumlah asalan penting yang menjadikan tumbuhan bisa dijadikan media sederhana dalam menjelaskan sejumlah materi pelajaran. Beberapa alasan penting yang dapat dijadikan pegangan guru adalah sebagai berikut :
1.      Pengintegrasian Materi Lokal
Dalam era disentralisasi pendidikan, seluruh bagian seperti sekolah, masyarakat, orang tua, guru, dan berbagai pihak lain yang menjadi penentu keberhasilan pendidikan, harus dilibatkan.
2.      Meningkatkan Daya Tarik Mata Pelajaran IPA
Disinyalir bahwa kelemahan guru IPA saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran kepada dunia nyata yang hadapi anak sehari-hari. Hal pertama kali yang harus diperhatikan penampilan guru itu sendiri ketika menghadapi anak didiknya. Guru hanya bercerita didepan kelas hanya sebatang kapur untuk menjelaskan proses ataupun fenomena alam yang kompleks
3.      Peningkatan Kesadaran Tentang Lingkungan Hidup Yang Sehat
Kalangan ahli di negeri ini telah mencoba memasukkan masalah lingkungan hidup sebagai materi yang harus dijasikan mata ajaran, penjelasan dan pemberian kesadaran tentang lingkungan hidup yang sehat memang menjadi bagian yang tidak mudah dipahami. Hal itu disebabkan masih banyaknya orang yang belum menyadari akan pentingnya lingkungan hidup bagi dirinya dan orang lain serta kelestarian bumi secara global.
4.      Pengenalan Dan Penghargaan Adanya Berbagai Keaneka Ragaman Sumber Daya Alam Hayati Di Indonesia
Penggunaan tumbuhan sebagai media pendidikan merupakan salah satu strategi penting yang mampu memberikan kontribusi siknifikan terhadap pelestarian alam lingkungan bumi ini. Pemanfaatan tumbuhan diharapkan akan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya kelestarian alam lingkungan. Konserfasi pada intinya adalah melindungi, memanfaatkan dan mempelajari. Salah satu kegiatan konserfasi adalah kegiatan ilmiah, yaitu melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian-penelitian dan pengamatan yang bersifat ilmiah, artinya kegiatan ini bersifat terbuka, terukur dan sistimatis. Misalnya penelitian tentang satu jenis tumbuhan tertentu, baik dari populasi atau habitatnya.
5.      Meningkatkan Kratifitas Dan Imajinatif Anak Didik
Guru yang memiliki kratifitas tinggi akan menjadikan media tumbuhan sebagai salah satu media menarik ia mengajarkan suatu pelajaran.           

Semua mahluk hidup berkecedendrungan berkembang biak untuk mempertahankan dan mengembangkan keturunanya tujuannya adalah agar jumlah mahluk hidup bertambah banyak sehingga tidak mengalami kepunahan. Tumbuha adalah sumber kegidupan bagi mahluk hidup lainnya karena tumbuhan merupakan produsen pertama dalam rantai makanan


1.      Perkembangbiakan Vegetative Alami
Akar tinggal akar itu berbentuk seperi batang yan tumbuh mendatar dalam tanah. Akar ini memiliki buku-buku pada batang akar tersebut. Pada bagian buku terdapat tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. Untuk menjelaskan perkembangbiakan tersebut, maka ambillah kecur, lengkuas, alang-alang, kunyit, atau jahe.
2.      Perkembangbiakan Vegetative Buatan                 
Beberapa contoh perkembangbiakan vegetative buatan :
a.      Stek
b.      Cangkok
c.       Enten
d.      Merunduk
e.       Menempel
 

0 comments:

Post a Comment